-
-
25 Februari 2023 6:00 am

Sejarah Letusan Gunung Bromo di Jawa Timur

Sejarah Letusan Gunung Bromo di Jawa Timur
Gunung Bromo, salah satu gunung berapi yang terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, Indonesia, merupakan sebuah ikon wisata yang sangat populer di Indonesia. Gunung Bromo memiliki sejarah letusan yang cukup menarik dan berdampak pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Berikut ini adalah sejarah letusan gunung Bromo.

Gunung Bromo terbentuk sekitar 820.000 tahun yang lalu sebagai hasil dari erupsi gunung berapi purba yang terus berlangsung hingga sekarang. Letusan gunung Bromo terakhir terjadi pada tahun 2019, meskipun letusan yang paling dahsyat terjadi pada tahun 1974.

Pada 1974, Gunung Bromo meletus secara besar-besaran dan menimbulkan kerusakan pada lingkungan sekitarnya. Letusan ini berlangsung selama dua bulan dan menghasilkan awan abu vulkanik setinggi 6.000 meter. Letusan ini juga menyebabkan 2.000 orang kehilangan tempat tinggal dan menyebabkan banyak hewan mati karena ketersediaan pangan yang berkurang.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas gunung, pemerintah Indonesia membentuk sebuah pusat pengamatan vulkanologi di dekat kaki gunung Bromo untuk memantau aktivitas gunung. Pusat ini bertujuan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat sekitar jika terjadi tanda-tanda akan terjadinya letusan.

Setelah letusan tahun 1974, masyarakat sekitar gunung Bromo mulai membangun kembali daerah mereka. Mereka mencari cara untuk memanfaatkan keindahan alam sekitar sebagai sumber penghasilan, termasuk dari pariwisata. Kini, gunung Bromo menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia.

Namun, letusan gunung Bromo tidak hanya memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Letusan ini juga membentuk sebuah kawah yang sangat menarik yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Kawah ini memiliki luas sekitar 10 kilometer persegi dan di dalamnya terdapat sebuah gunung kecil yang bernama Gunung Batok.

Masyarakat sekitar Gunung Bromo menyebut kawah ini dengan nama "Tengger Caldera". Caldera ini terbentuk setelah letusan besar yang terjadi sekitar 9.000 tahun yang lalu. Letusan ini menciptakan kaldera raksasa yang mempengaruhi bentuk Gunung Bromo dan beberapa gunung di sekitarnya.

Letusan besar lainnya yang terjadi di Gunung Bromo terjadi pada tahun 2010. Letusan ini menghasilkan awan abu vulkanik setinggi 1.200 meter dan mempengaruhi lalu lintas udara di Jawa Timur dan Bali. Namun, tidak ada laporan mengenai korban atau kerusakan yang terjadi akibat letusan ini.

Kini, Gunung Bromo tetap menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan alamnya yang menakjubkan.
Blog Post Lainnya
Alamat Kantor
Taman Delta Regency Blok A1 No.10 Sidoarjo - Jawa Timur
0811-370-643
royaletravelindonesia@gmail.com
-