Gunung Bromo adalah salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia, terutama bagi para pecinta alam dan petualangan. Namun, selain keindahan alamnya yang menakjubkan, Gunung Bromo juga terkenal karena tradisi unik yang dilakukan oleh suku Tengger setiap tahunnya, yaitu ritual Kasada.
Ritual Kasada dilakukan oleh suku Tengger pada bulan purnama ke-14 di bulan Kasada, yang biasanya jatuh pada bulan Juli atau Agustus. Ritual ini dilakukan di Gunung Bromo sebagai tanda penghormatan dan permohonan keselamatan kepada Dewa Sang Hyang Widi, yang dipercayai sebagai pelindung suku Tengger.
Selama ritual Kasada, suku Tengger akan berbondong-bondong menuju Gunung Bromo, membawa sesajen berupa hasil bumi dan hewan untuk diberikan kepada Dewa Sang Hyang Widi. Ritual dimulai dengan upacara di Pura Luhur Poten, sebuah pura Hindu yang terletak di kaki Gunung Bromo. Setelah itu, suku Tengger akan melakukan perjalanan ke kawah Gunung Bromo untuk melemparkan sesajen ke dalam kawah.
Namun, ada kisah unik di balik ritual Kasada yang membuat tradisi ini semakin menarik untuk dipelajari. Konon, tradisi Kasada bermula dari kisah tragis seorang putri Tengger yang jatuh cinta kepada seorang raja dari kerajaan tetangga. Putri Tengger tersebut bersedia menikahi raja tetangga tersebut dengan satu syarat, yaitu harus ada korban yang dipersembahkan ke dalam kawah Gunung Bromo.
Raja tersebut menyanggupi permintaan putri Tengger, namun seiring berjalannya waktu, putri Tengger menyesali permintaannya dan memutuskan untuk tidak menikah dengan raja tetangga tersebut. Namun, janji korban telah diberikan dan suku Tengger terus melanjutkan tradisi ini hingga saat ini.
Ritual Kasada di Gunung Bromo tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin melihat tradisi unik ini. Namun, selama mengunjungi Gunung Bromo pada saat ritual Kasada dilakukan, wisatawan harus menghormati tradisi dan tidak mengganggu upacara yang sedang berlangsung. Selain itu, wisatawan juga harus mematuhi aturan keselamatan dan menjaga kebersihan lingkungan selama mengunjungi Gunung Bromo.
Kisah unik di balik ritual Kasada di Gunung Bromo menunjukkan bahwa tradisi dan kepercayaan suatu suku atau masyarakat dapat menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dihargai dan dilestarikan.